




Herman Deru juga mengungkapkan pertumbuhan jumlah pesantren di Sumsel dalam beberapa tahun terakhir. Kini, jumlahnya mencapai lebih dari 650 pondok pesantren aktif yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.
Menurutnya, pertumbuhan ini selaras dengan visi Pemprov Sumsel dalam membangun masyarakat religius yang adaptif terhadap perubahan zaman.
Salah satu pencapaian penting yang disebutkannya adalah keberhasilan program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz. Dengan lebih dari 5.000 rumah tahfidz, Sumsel menjadi contoh nyata bagi provinsi lain dalam membangun pendidikan Al-Qur’an secara sistematis.
Herman Deru juga menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian Sumsel dalam MTQ Nasional 2022, yang berhasil menempatkan daerah ini di posisi 10 besar nasional.
“Ini adalah hasil dari kerja kolektif masyarakat, pesantren, dan tentunya alumni-alumni seperti yang tergabung dalam HKPW,” ujarnya.
Acara pelantikan pengurus HKPW ini juga dihadiri oleh pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Walisongo dari Ponorogo, beserta Ketua Umum HKPW Pusat H. Nur Cholis.
Gubernur menutup sambutannya dengan harapan agar HKPW tidak hanya menjadi wadah nostalgia, tetapi juga laboratorium gerakan sosial dan keagamaan yang progresif.
“Insya Allah, bersama HKPW dan para pesantren, kita akan terus membangun Sumsel yang religius, damai, dan berkemajuan,” pungkasnya. (rob)







