




“Menurut ibu Siti kompor sudah dimatikannya, listrik juga sudah dimatikan. Dia mengatakan, sedang mengisi daya handphone di atas kulkas, posisi kulkas sudah dicabut,” katanya.
Pada saat kejadian, lanjut Ami ia mendengar suara ledakan di dalam rumah tersebut, yang diduga berasal dari tabung gas elpiji.
“Di dalam itu ada tabung gas elpiji, korban sehari-hari memproduksi dan jualan pempek,” paparnya.
Saat ibu Siti pulang, lanjut Ami langsung menangis karena barang tidak ada yang bisa diselamatkan.
“Ibu Siti nangis, melihat rumahnya hangus terbakar,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Kemuning AKP Jailili mengatakan, dari keterangan korban sebelum meninggalkan rumah ia sempat mengis daya ponselnya di atas kulkas.
“Kornan pergi untuk membayar gas, saat kembali korban melihat rumahnya kebakaran,” kata Jailili.
Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami kerugian yang diperkirakan kurang lebih Rp 150 juta.
“Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan,” tandasnya. (pah)







