




“Rapat ini sangat krusial,” ungkap Herryandi Sinulingga. “Data dari BPS menjadi dasar bagi kita untuk merumuskan kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja di Muba. Perbandingan dengan IPK provinsi dan nasional akan membantu kita mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang perlu diperbaiki.”
Penyusunan RTK Makro 2025 merupakan langkah strategis pemerintah daerah Muba untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan di era modern. Melalui kolaborasi antara Disnakertrans dan BPS, diharapkan kebijakan yang dirancang dapat lebih adaptif dan efisien, serta mampu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan mengurangi angka pengangguran.
Herryandi Sinulingga menambahkan, “Rencana yang matang ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, tetapi juga diharapkan dapat menarik investor baru dan mengoptimalkan potensi sumber daya manusia lokal. Keberhasilan implementasi RTK Makro 2025 akan menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin secara berkelanjutan.”
Dengan semangat kolaborasi dan berdasarkan data yang akurat, Disnakertrans Muba dan BPS berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan produktif, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah. (tri)







