Dipicu Provokasi Para Pelaku Perusakan dan Pembakaran Fasilitas di Palembang Ditangkap









“Mereka juga melakukan perusakan dan pembakaran mobil disana dengan menyulutkan api secara langsung maupun dengan bom molotov,” katanya.

Total ada 14 pos polisi lalu lintas, serta 22 unit kendaraan roda empat dan roda enam yang dirusak maupun yang dibakar.

“Dari aksi tersebut, polisi berhasil mengamankan 64 orang yang berada di lokasi,” paparnya.

Dari pemeriksaan awal, diduga aksi dipicu ajakan maupun hasutan yang menyebar di media sosial, termasuk di grup Instagram “Plaju X Jakabaring” dan unggahan provokatif di Facebook. Sebagian besar pelaku adalah anggota dari kelompok balap liar.

“Aksi demo mahasiswa juga terjadi pada Senin, 1 September 2025 alhamdulillah berlangsung aman. Namun dalam aksi tersebut disusupi empat penyusup yang membawa senjata tajam dan bom molotov yang langsung diamankan,” ungkapnya.

Polisi terus mengembangkan kasus perusakan fasilitas umum di Palembang dan berhasil meringkus sejumlah tersangka lain yang terlibat dalam perusakan dan penghasutan pada 6, 11 dan 16 September.

“Dalam aksi demo di Sumsel 1 September 2025 sebagian besar berlangsung aman hanya di Kabupaten OKU terjadi aksi anarkis. Dari kerusuhan tersebut kami mengamankan 12 orang di lokasi, dari 12 orang yang diamankan 11 diantaranya anak anak dan satu yang sudah dewasa kini ditetapkan sebagai tersangka perusakan,” tegasnya.

Dari kasus kerusuhan dan perusakan fasilitas umum di kota Palembang dan OKU polisi menetapkan 25 orang sebagai tersangka dengan dengan berbagai peran, mulai dari pelaku perusakan, penghasutan, hingga penyusup.

“Sementara dua orang lainnya yang terindikasi positif narkoba diserahkan ke yayasan rehabilitasi. Untuk 63 orang tidak terbukti dilepaskan,” pungkasnya. (pah)















About Admin JejakNegeriku.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!