



Teguh Santosa yang mengenakan tanjak Nakhoda Trong yang diberikan Perhimpunan Melayu Raya juga mengatakan, sejarah negeri-negeri di kepulauan ini adalah sejarah kejayaan dan masa keemasan Nusantara di masa lalu.
Dia mengajak seluruh anak bangsa mempertegas kembali itikad dan tekad untuk secara bersama-sama memperjuangkan wilayah perbatasan dengan cara mengoptimalkan semua potensi yang ada, sumber daya manusia dan sumber daya alam.
Terkait dengan hakikat pers, Teguh Santosa mengatakan, pers adalah suluh atau penerang perjalanan umat manusia dalam membangun peradaban.
“Masyarakat pers nasional memiliki tanggung jawab yang besar dan peran yang sangat penting dalam menjaga kedaulatan dan merawat perbatasan,” sambungnya.
Pada bagian akhir, Teguh Santosa mengaitkan semangat pendirian JMSI dengan semangat deklarasi Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja yang disampaikan pada Desember 1957. Doktrin Djuanda tersebut menegaskan Laut Nusantara sebagai laut yang mempemersatukan seluruh wilayah Nusantara termasuk belasan ribu pulau di dalamnya. HALAMAN SELANJUTNYA>>

