





Palembang, JN
Penggunaan dana hibah Pemkab OKU kepada Palang Merah Indonesia (PMI) OKU tahun 2022-2024 digunakan tidak sesuai NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah). Dari hasil penyidikan Kejari OKU menetapkan YN Ketua PMI OKU tahun 2022-sekarang dan AA Bendahara PMI OKU tahun 2021-sekarang sebagai tersangka di perkara tersebut.
Demikian ditegaskan Kasi Penerangan (Penkum) Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari SH MH, Selasa (7/10/2025).
“Tersangka YN Ketua PMI Kabupaten OKU menggunakan anggaran dana hibah tidak sesuai peruntukan NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah),” tegas Vanny.
Masih dikatakannya, pada perkara ini tersangka YN juga menyuruh bendahara PMI OKU membuat laporan pertanggungjawaban perjalanan dinas fiktif tanpa pertanggungjawaban.
“Tersangka YN juga mengatur dan mengetahui adanya pembelian fiktif, melakukan kegiatan markup dan kurang volume serta menggunakan dana PMI buat membayar hutang,” jelasnya.
Lebih jauh Vanny mengungkapkan, sementara untuk tersangka AA selaku Bendahara PMI Kabupaten OKU melakukan perbuatan melawan hukum antara lain membuat lampiran pertanggungjawaban fiktif dan markup. HALAMAN SELANJUTNYA>>








