



Dia pula langsung memohon bantuan pengobatan pada banyak pihak. Dari teman sesama artis, wartawan sahabatnya, produser, sampai ke beberapa pejabat negara. Dari Gubernur, menteri hingga Presiden Jokowi.
Saya yakin tokoh – tokoh itu memang dia kenal dan mengenalnya. Paling sedikit pernah “menanggap” dia untuk mengisi acara hiburan dalam pelbagai kegiatan maupun pesta – pesta pribadi mereka.
Saya ulangi. Sepengetahuan saya yang mengenalnya lebih tiga puluh tahun, itu jauh dari kebiasaannya. Dorce justru dikenal luas ringan tangan membantu banyak orang yang tak mampu. Aksi panggung saja banyak yang free alias dia gratiskan.
Saya menerima kebaikannya itu beberapa kali. Waktu saya berulang tahun dan acara – acara yang digagas grup Cek & Ricek semua free of charge. Padahal, tarif untuk show panggungnya antara Rp50 juta – Rp100 juta.
Kami memang cukup dekat. Dia sering menceritakan kiprahnya mendalami. Kalau bertemu isteri saya, dia bercakap Minang. Dan, kepada dia berbahasa Bugis dengan fasih. Kabarnya, dia menguasai banyak bahasa daerah, dan bahasa asing.
Saya menonton dengan perasaan sedih video Dorce terbaru yang meminta bantuan kepada Ibu Megawati. Saya membatin: ke mana uang Dorce yang selama ini mengalir deras dari aktivitasnya menghibur orang? Ke mana “Rumah Gadang” yang luas itu yang khusus dia bangun untuk menampung kaum dhuafa?
Saya ingat, tapi lupa persisnya tahun berapa, saya terakhir bertemu Dorce dalam acara ulang tahun Bang Edo,– panggilan akrab Professor Jendral Hendropriyono. Dorce yang dipercaya mengisi acara hiburan waktu ulang tahun Kepala BIN yang sohor itu. HALAMAN SELANJUTNYA>>

