




“Kalau kita merasa memiliki kain wastra, maka harga tidak lagi menjadi masalah. Yang penting adalah rasa bangga dan cinta terhadap budaya sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Sumsel Hj. Febrita Lustia Herman Deru menyampaikan bahwa pihaknya melalui Kriya Sriwijaya berkomitmen membantu para perajin dan menghidupkan kembali kain-kain tradisional yang hampir punah, seperti Kain Songket Ughan asal Kabupaten OKU.
Melalui upaya bersama ini, diharapkan wastra khas Sumsel dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Kehadiran berbagai pihak seperti Direktur Film Animasi dan Video Kemenparekraf Doni Setiawan serta Ketua ICSB Sumsel Hj. Samantha Tivani HD semakin menegaskan dukungan lintas sektor bagi kemajuan ekonomi kreatif di Bumi Sriwijaya. (rob)








