Bersama LSPR Menuju Masa Depan AI yang Etis dan Inklusif: Komitmen LSPR dalam Transformasi Digital









Sementara itu, Dr. Dendy Muris, Head of LSPR CAICT, menekankan bahwa inti dari transformasi teknologi tetaplah komunikasi.

“AI bukan untuk menggantikan manusia, melainkan untuk mendampingi dan memperkuat kapasitasnya. Melalui LSPR CAICT, kami memastikan pemanfaatan AI selalu berpijak pada prinsip etis, inklusif, dan berdampak sosial. Kami percaya, teknologi seharusnya menjadi sahabat manusia, bukan penggantinya,” ungkapnya.

Kehadiran LSPR AI Festival 2025 menjadi lebih dari sekadar sebuah acara. Ini merupakan sebuah momentum kolektif, sebuah titik balik dalam cara kita memahami dan mengelola teknologi. Festival ini mengingatkan bahwa AI tidak semata-mata tentang percepatan inovasi, melainkan tentang bagaimana teknologi mampu menyalakan inspirasi, menumbuhkan kreativitas dan memberi dampak nyata bagi masyarakat. Selain itu LSPR AI Festival 2025 juga memperkuat positioning LSPR CAICT sebagai pusat riset dan pengembangan AI yang berfokus pada tata kelola, etika dan pemanfaatan AI yang bertanggung jawab.

Melalui ajang ini, LSPR mengajak seluruh lapisan masyarakat mahasiswa, pendidik, pelaku industri, pembuat kebijakan, hingga komunitas luas untuk bersama-sama melihat AI bukan hanya sebagai mesin di balik layar, tetapi sebagai mitra perjalanan menuju masa depan. Masa depan yang lebih inklusif, adil, penuh imajinasi, di mana teknologi bukan hanya penggerak perubahan, tetapi juga penjaga nilai-nilai kemanusiaan.

“Melalui berbagai diskusi dan showcase di Festival AI ini, saya semakin memahami bahwa mahasiswa tidak cukup hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga harus berperan sebagai pencipta yang bisa mengarahkan perkembangan AI ke jalur yang positif, etis, dan bermanfaat. Pengalaman ini meneguhkan keyakinan saya bahwa generasi muda harus berada di garda depan untuk memastikan AI dimanfaatkan demi inovasi sekaligus tetap menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Bagi saya, LSPR AI Festival 2025 benar-benar membuka cara pandang baru tentang bagaimana kecerdasan buatan dapat menjadi mitra strategis bagi kreativitas manusia,” tandasnya. (Della Mellianie Hery, Mahasiswa LSPR Fakultas Ilmu Komunikasi)















About Admin JejakNegeriku.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!