



“Selain itu ada fitur-fitur lain, pembelian voucher belanja, bayar PLN, pulsa,” katanya.
Sejak bergabung dengan aplikasi tersebut Januari 2021, anggota dapat menerima keuntungan tapi nominal tidak besar, namun sejak awal 2022 anggota tidak bisa lagi mendapatkan keuntungan bahkan dana tidak bisa ditarik.
Para korban pernah melayangkan pengaduan kepada manajemen Triumph tetapi tidak digubris hingga akhirnya melaporkan ke pihak berwajib.
Menurut Nandang, korban ada banyak, untuk korban yang tergabung dengan dirinya ada 20 orang dengan estimasi kerugian mencapai Rp2,3 miliar. (Antara/den)

