Bangga! Alumni SMA Negeri 2 Lahat Diangkat Menjadi Guru Besar IPB University









Beliau menekankan bahwa transformasi sistem pangan Indonesia harus dibangun di atas lima pilar utama, yaitu:

1. Integrasi sektor pertanian dengan sektor industri dan jasa.

2. Pengembangan sumber daya manusia dan kapasitas kelembagaan yang adaptif dan inovatif.

3. Pembangunan infrastruktur yang mendukung rantai pasok pangan dari hulu ke hilir.

4. Peningkatan akses pembiayaan, khususnya bagi petani kecil dan pelaku UMKM pangan.

5. Penguatan resiliensi dan daya saing perdagangan pangan dalam konteks global.

Kelima pilar tersebut menjadi fondasi strategis dalam membangun sistem pangan yang berkeadilan, berkelanjutan, dan mampu menghadapi berbagai bentuk krisis di masa depan.

Kiprah Akademik dan Internasional

Prof Sahara menyelesaikan pendidikan Sarjana dan Magister di IPB University, lalu menempuh program Doktoral di The University of Adelaide, Australia, dengan dukungan John Allwright Fellowship dari Pemerintah Australia.

Saat ini, beliau dikenal sebagai akademisi yang aktif dalam riset dan kebijakan transformasi sistem pangan, perlindungan konsumen, serta inovasi digital bagi petani kecil. Beliau juga menjabat sebagai Koordinator Nasional proyek IndoDairy 2 (2024–2029), program kerjasama riset dan pemberdayaan peternak rakyat antara Indonesia dan Australia.

Atas kontribusinya, Prof Sahara dianugerahi Inspiring Woman Award oleh Kedutaan Besar Australia, karena dianggap berhasil mendampingi petani kecil untuk beradaptasi dengan teknologi digital selama pandemi. HALAMAN SELANJUTNYA>>















About Admin JejakNegeriku.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!