“Alienoid”: Intensitas Plot, Aksi, dan Komedi Dalam Satu Layar







Lee Ahn selanjutnya dibesarkan oleh Penjaga bersama Thunder yang notabene keduanya merupakan robot luar angkasa yang tidak memiliki perasaan manusiawi dan sama sekali tak ikut campur dalam urusan manusia. Gadis itu mempertanyakan dunia asal Penjaga dan Thunder hingga akhirnya terlibat dalam pertarungan melawan para tahanan alien yang membelot dari penjara tubuh manusia.

Pada dasarnya, “Alienoid” masih mengadopsi formula fiksi ilmiah populer seperti gambaran alien atau makhluk luar angkasa lainnya, konsep ruang-waktu, teknologi masa depan lengkap dengan sentuhan pencitraan hasil komputer (CGI), serta sedikit “bumbu” relasi antar-tokoh khas drama Korea yang menghangatkan hati.

Namun, plot dengan alur bolak-balik dapat menggenapi kekurangan formula tersebut. Plot yang bertumpuk-tumpuk seolah memang dibuat untuk menutupi premis film dengan standar resep cerita populer–atau jika tak ingin disebut klise.

Sejak semesta cerita dimulai, “Alienoid” seolah enggan membiarkan penonton menarik nafas sejenak atau bahkan enggan memberi sedikit celah untuk berpaling dari layar.

Hal itu barangkali bisa menjadi catatan penting bagi calon penonton yang belum mengintip sinopsis sama sekali mengingat penyajian plot dikemas dengan sangat padat; bolak-balik dari abad 14 ke abad 21 atau sebaliknya, juga berpindah-pindah dari alur mundur ke alur maju atau sebaliknya. HALAMAN SELANJUTNYA>>



About Admin JejakNegeriku.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!