



Sejak fitur rekomendasi pekerjaan dirilis di dashboard Prakerja, lebih dari 5.500 lowongan pekerjaan dapat diakses. Survei Manajemen Pelaksana menunjukkan 63 persen penerima kartu Prakerja yang melihat fitur rekomendasi pekerjaan ini dan melamar, dipanggil seleksi kerja.
Terkait dengan pujian dari berbagai lembaga internasional, Denni mengatakan bahwa ini disebabkan karena banyak pilar Sustainable Development Goals (SDG) yang disentuh oleh Program Prakerja, mulai dari adult learning, pemberdayaan perempuan, pengurangan ketimpangan, pengangguran, kemitraan multi-pihak hingga inklusi keuangan.
“Banyaknya aspek SDG yang disentuh, temuan studi ilmiah yang mendukung, dan cara-cara digital yang digunakan menjadi alasan mengapa Prakerja mendapat sorotan positif dari lembaga-lembaga internasional,” katanya.
Program Kartu Prakerja dianggap sebagai use case transformasi digital layanan publik Pemerintah Indonesia yang berhasil. “Kita perlu cara baru, lewat pemanfaatan teknologi digital, untuk bisa men-deliver program dengan cepat dan tepat sehingga no one left behind,” demikian Denni.(Antara/ded)

